Malam telah larut. Suana sunyi sepi. Hujan yang mengguyur lebat kemarin sore membuat jangkrik-jangkrik enggan berbunyi. Hanya sekali terdengar suara burung hantu yang memang bersarang di pohon kelapa dekat rumah Budi.
Budi membuka matanya. Dia masih mengantuk. Dilihatnya jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Dia ingin kencing. Dia lantas menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya. Dengan berat dia bangkit, kemudian melangkah menuju kamar mandi.
Saat itulah, samar-samar dia mendengar suara langkah kaki disamping rumah. Persis seperti dua malam kemarin.
“ Srek, srek, srek…!” begitu bunyinya. Suara ini membuat bulu kuduk Budi merinding. Diam-diam, diamengintip dari jendela kamar. Gelap gulita. Budi tidak bisa melihat apa-apa.
Budi hendak kembali ke kamarnya. Lagi-lagi terdengar suara aneh. Suara anak kecil tertawa terkikik-kikik. Jangan-jangan, ada tuyul atau hantu, pikir Budi. Cepat-cepat dia melangkah menuju kamar pamannya. Kebetulan, pintunya tidak terkunci.
“ Paman, bangun! Aku takut, nih” kata Budi sembari menggoyang-goyang tubuh Paman. Ternyta, tak mudah membangunkan orang yang sudah mengorok.
‘”Paman, bangun! Ada hantu!” kata Budi lebih keras.
“ Hantu? Jam berapa sekarang? Kok, kamu ada di sini?” tanya Paman kaget.
“ Di samping rumah, ada suara aneh. Saat kulihat dibalik jendela, diluar nggak ada apa-apa,” jelas Budi berbisik, takut membangunkan ayah dan ibu.
“Apa? sejak apan di sini ada hantu?kamu mungkin mimpi. Paman tak percaya,” timpal Paman.
“ yuk, kita lihat Paman! mungkin mereka masih di sana,” ajak Budi.
‘Paman takut. Seumur-umur belum pernah bertemu hantu. Sudahlah, lebih baik kamu tidur di sini saja menemani paman.
Saat Budi akan membaringkan tubuhnya di samping paman , tiba – tiba terdengarsuara tawa tawa seperti tadi . Paman yang dapat mendengar dapat mendengar dengan jelas suara itu, dengan sigap memluk tubuh Budi . Dia juga ketakutan.
Akibat rasa ketakutan yang berlebihan, kedua orang itu tidak dapat memejamkan mata sampai subuh datang.
Pagi hari ,Budi dan Paman takut untuk ,melangkahkan kakinya untuk kekamar mandi. Lalu ,kedua orang tersebut mendengar suara yang menghampirinya.
Dan Budi berkata “suara apa itu paman .”
lalu Paman menjawab “ aku tidak tahu ? jangan – jangan hantu.”
Ketika suara itu mendekat ternyata ,suara tersebut adalah langkah kaki dari kedua orang tua Budi.
Lalu ibu bertanya kepada Budi “ Budi kenapa kamu belum mandi? Cepat mandi memang kamu tidak mau sekolah?”
dan budi pun menjawab dengan kaget “bukannya ini hari minggu?” ibu pun menjawab dengan heran “masih muda kok sudah pelupa.”
Budi pun langsung bergegas menuju kamar mandi.
Sewaktu sarapan ibu bertanya kepada Budi “Budi apa yang teradi tadi malam? Sepertinya ada ribut-ribut.” Karena Budi terburu –buru Budi tidak sempat menjawab pertanyaan ibunya.
Sewaktu Budi tiba di sekolah, ternyata Budi sudah terlambat. Ketika Budi memasuki ruang kelas. Ternyata bu guru sudah memasuki ruang kelas Budi.
Bu guru bertanya kepada Budi “kenapa kamu terlambat.”
Budi menjelaskan kepada bu guru kejadian tadi malam dan buguru tidak percaya teman-temannya pun tertawa mendengar cerita Budi.
“Sebagai hukumannya karena kamu terlambat, kamu harus membersihkan toilet.”
Begitulah hukuman yang diberikan bu guru kepada Budi.
Siang hari Budi pulang sekolah, dan Budi langsung mengambil Makan siang. Sehabis makan siang budi ditanyai ibunya
“Budi kenapa tadi malam sepertinya ada ribut-ribut?”
Budi pun menceritakan kejadian tadi malam dengan serius.
Malam telah tiba, saat Budi akan memejamkan matanya, suara pada malam itu pun terjadi
“srek. srek. srek…” lalu Budi dengan cepat menuju ke kamar paman.
“Paman ,bangun! suara itu terdngar lagi.”
Budi membangunkan pamannya rasa ketakutan.
Paman pun bangun dan berkata “ada apa Budi.”
Budi langsung mennyahut “suara itu ada lagi.”
Lalu Budi tidur dengan paman.
Sewaktu Paman menuju kamar mandi, tiba-tiba budi mendengar suara seperti jendela terbuka
“trek.trek.duk” lalu Budi mengira itu hantunya masuk melewati jendela.
Tiba-tiba Budi mendengar suara tawa di sebelah tempat tidur Budi dengan Pamannya. Lalu Budi mengintip ternyata itu suara tawa dari seorang pencuri, Dan Budi Berpura-pura sudah tertidur lelap.
Saat paman akan menuju ke kamar paman kedapur dahulu. Saat pencuri itu sudah mengambil seluruh barang berharga di kamar paman, lalu si pencuri saat akan keluar dari kamar paman, si pencuri dipergoki oleh Budi. Dan Budi pun berteriak “tolong ada pencuri…”
dan si pencuri Juga berteriak “pencuri.”
Ternyata si pencuri itu latah, dan Budi berteriak lagi “ada pencuri.”
dan si pencuri juga berteriak “ada pencuri.”
Budi pun tertawa juga dengan berteriak. Akibat si pencuri itu latah diapun menabrak tembok dan pingsan.
Akibat teriakan Budi yang sangat keras itu membangunkan semua masyarakat sekitar dan kedua orang tua Budi. Paman dan kedua orang tua Budi datang ke kamar Paman.
Dan paman pun berkata “o… jadi ini yang meresahkan warga tentang hatu pohon cengkeh.
Beberapa saat kemudian semua masyarat berkumpul dan membawa pencuri itu ke kantor polisi. Akhirnya semua masyarakat bisa beristirahat dengan tenang.
Budi membuka matanya. Dia masih mengantuk. Dilihatnya jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Dia ingin kencing. Dia lantas menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya. Dengan berat dia bangkit, kemudian melangkah menuju kamar mandi.
Saat itulah, samar-samar dia mendengar suara langkah kaki disamping rumah. Persis seperti dua malam kemarin.
“ Srek, srek, srek…!” begitu bunyinya. Suara ini membuat bulu kuduk Budi merinding. Diam-diam, diamengintip dari jendela kamar. Gelap gulita. Budi tidak bisa melihat apa-apa.
Budi hendak kembali ke kamarnya. Lagi-lagi terdengar suara aneh. Suara anak kecil tertawa terkikik-kikik. Jangan-jangan, ada tuyul atau hantu, pikir Budi. Cepat-cepat dia melangkah menuju kamar pamannya. Kebetulan, pintunya tidak terkunci.
“ Paman, bangun! Aku takut, nih” kata Budi sembari menggoyang-goyang tubuh Paman. Ternyta, tak mudah membangunkan orang yang sudah mengorok.
‘”Paman, bangun! Ada hantu!” kata Budi lebih keras.
“ Hantu? Jam berapa sekarang? Kok, kamu ada di sini?” tanya Paman kaget.
“ Di samping rumah, ada suara aneh. Saat kulihat dibalik jendela, diluar nggak ada apa-apa,” jelas Budi berbisik, takut membangunkan ayah dan ibu.
“Apa? sejak apan di sini ada hantu?kamu mungkin mimpi. Paman tak percaya,” timpal Paman.
“ yuk, kita lihat Paman! mungkin mereka masih di sana,” ajak Budi.
‘Paman takut. Seumur-umur belum pernah bertemu hantu. Sudahlah, lebih baik kamu tidur di sini saja menemani paman.
Saat Budi akan membaringkan tubuhnya di samping paman , tiba – tiba terdengarsuara tawa tawa seperti tadi . Paman yang dapat mendengar dapat mendengar dengan jelas suara itu, dengan sigap memluk tubuh Budi . Dia juga ketakutan.
Akibat rasa ketakutan yang berlebihan, kedua orang itu tidak dapat memejamkan mata sampai subuh datang.
Pagi hari ,Budi dan Paman takut untuk ,melangkahkan kakinya untuk kekamar mandi. Lalu ,kedua orang tersebut mendengar suara yang menghampirinya.
Dan Budi berkata “suara apa itu paman .”
lalu Paman menjawab “ aku tidak tahu ? jangan – jangan hantu.”
Ketika suara itu mendekat ternyata ,suara tersebut adalah langkah kaki dari kedua orang tua Budi.
Lalu ibu bertanya kepada Budi “ Budi kenapa kamu belum mandi? Cepat mandi memang kamu tidak mau sekolah?”
dan budi pun menjawab dengan kaget “bukannya ini hari minggu?” ibu pun menjawab dengan heran “masih muda kok sudah pelupa.”
Budi pun langsung bergegas menuju kamar mandi.
Sewaktu sarapan ibu bertanya kepada Budi “Budi apa yang teradi tadi malam? Sepertinya ada ribut-ribut.” Karena Budi terburu –buru Budi tidak sempat menjawab pertanyaan ibunya.
Sewaktu Budi tiba di sekolah, ternyata Budi sudah terlambat. Ketika Budi memasuki ruang kelas. Ternyata bu guru sudah memasuki ruang kelas Budi.
Bu guru bertanya kepada Budi “kenapa kamu terlambat.”
Budi menjelaskan kepada bu guru kejadian tadi malam dan buguru tidak percaya teman-temannya pun tertawa mendengar cerita Budi.
“Sebagai hukumannya karena kamu terlambat, kamu harus membersihkan toilet.”
Begitulah hukuman yang diberikan bu guru kepada Budi.
Siang hari Budi pulang sekolah, dan Budi langsung mengambil Makan siang. Sehabis makan siang budi ditanyai ibunya
“Budi kenapa tadi malam sepertinya ada ribut-ribut?”
Budi pun menceritakan kejadian tadi malam dengan serius.
Malam telah tiba, saat Budi akan memejamkan matanya, suara pada malam itu pun terjadi
“srek. srek. srek…” lalu Budi dengan cepat menuju ke kamar paman.
“Paman ,bangun! suara itu terdngar lagi.”
Budi membangunkan pamannya rasa ketakutan.
Paman pun bangun dan berkata “ada apa Budi.”
Budi langsung mennyahut “suara itu ada lagi.”
Lalu Budi tidur dengan paman.
Sewaktu Paman menuju kamar mandi, tiba-tiba budi mendengar suara seperti jendela terbuka
“trek.trek.duk” lalu Budi mengira itu hantunya masuk melewati jendela.
Tiba-tiba Budi mendengar suara tawa di sebelah tempat tidur Budi dengan Pamannya. Lalu Budi mengintip ternyata itu suara tawa dari seorang pencuri, Dan Budi Berpura-pura sudah tertidur lelap.
Saat paman akan menuju ke kamar paman kedapur dahulu. Saat pencuri itu sudah mengambil seluruh barang berharga di kamar paman, lalu si pencuri saat akan keluar dari kamar paman, si pencuri dipergoki oleh Budi. Dan Budi pun berteriak “tolong ada pencuri…”
dan si pencuri Juga berteriak “pencuri.”
Ternyata si pencuri itu latah, dan Budi berteriak lagi “ada pencuri.”
dan si pencuri juga berteriak “ada pencuri.”
Budi pun tertawa juga dengan berteriak. Akibat si pencuri itu latah diapun menabrak tembok dan pingsan.
Akibat teriakan Budi yang sangat keras itu membangunkan semua masyarakat sekitar dan kedua orang tua Budi. Paman dan kedua orang tua Budi datang ke kamar Paman.
Dan paman pun berkata “o… jadi ini yang meresahkan warga tentang hatu pohon cengkeh.
Beberapa saat kemudian semua masyarat berkumpul dan membawa pencuri itu ke kantor polisi. Akhirnya semua masyarakat bisa beristirahat dengan tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar